Kisah Tarmizi dan Suliyah yang Rela Menahan Lapar demi Pengobatan Anaknya


Lampung Tengah (Forum) - Tarmidzi dan Suliyah sudah terlanjur biasa menahan lapar. Pasangan suami istri warga Desa Buyut Udik, Kecamatan Gunung Sugih, Lampung Tengah ini dipaksa kuat di depan putra tercintanya Febriansyah (4 tahun). 

Pasangan suami istri itu hanya bisa mendampingi dan melakukan semaksimal yang mereka mampu untuk kesembuhan anak tercintanya. 

Pasalnya, balita ini harus tetap berjuang melawan penyakit kanker sel darah putih atau leukimia yang dideritanya.

Orang tua Febriansyah merupakan masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Di tengah keterbatasan biaya, putranya masih harus menjalani perawatan di RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung.

Selain keterbatasan biaya, Tarmidzi hampir menjual semua harta bendanya demi mencari pengobatan untuk putra tercintanya.

"Nggak ada kendaraan, nggak ada ternak. Bahkan rumah kami satu-satunya pun sudah terjual untuk pengobatan," kata Tarmidzi.

Tarmizi dan Suliyah bahkan sering kali menahan lapar dan rela tak makan saat berada di rumah sakit. Bukan tanpa alasan, uang yang dimiliki lebih dipilihnya untuk biaya berobat Febrian.

"Haus dan lapar mungkin masih bisa ditahan. Tapi saat melihat derita Febrian, rasanya hampir gak sanggup. Anak sekecil ini sudah harus menanggung derita yang luar biasa," ungkap Tarmizi sembari menahan tangisan.

Tarmizi menceritakan bahwa putranya sudah menjalani 15 kali transfusi darah, baik trombosit maupun HB (Hemoglobin). Namun, kondisinya sampai saat ini belum stabil.

"Sampai sekarang juga belum bisa jalan, jadi pengobatan kemo belum bisa mulai," terangnya.

Bripka Leonardo Kiswanto Bhabinkamtibmas dari Polres Lampung Tengah ikut membantu Tarmidzi mendapatkan dana untuk pengobatan anaknya.

"Saya hanya menyiapkan atau memfasilitasi masyarakat yang memiliki lebih dari sisi keuangan untuk bisa membantu 'kesempitan' yang dialami bapak Tarmizi sekeluarga, terkhusus untuk pengobatan putranya Febriansyah," kata Leonardo, Kamis (1/9).

Leonardo bersama para relawan turut mengumpulkan dana dan membuka donasi bagi siapa pun masyarakat yang ingin membutuhkan.

"Untuk para dermawan dan orang-orang baik di luar sana yang ingin membantu, bisa langsung disalurkan melalui Rek BRI 559101017782530 a.n. Leonardo Kiswanto," pungkasnya.

Leonardo berharap, gerakan untuk membantu sesama ini bisa mengetuk hati para dermawan. Bahkan, ia berharap dari pihak pemerintah setempat turut membantu Tarmidzi. Mengingat kondisi ekonomi Tarmidzi di bawah rata-rata dan perlu banyak dana pengobatan. (FT-03)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama