Pilgrim #2, Sebuah Perjalanan Spiritual untuk Menemukan Juru Selamat

Pilgrim #2, Sebuah Perjalanan Spiritual untuk Menemukan Juru Selamat


Bandar Lampung - Komunitas Berkat Yakin (Kober) akan mengadakan seni pertunjukan teater pada tanggal 4 dan 5 November 2023 mendatang di Gedung Teater Tertutup, Taman Budaya Lampung.

Pertunjukan teater sebuah sandiwara kampung dengan tema Pilgrim #2 "Bunyi Tepukan Satu Tangan" Karya Ari Pahala Hutabarat sekaligus sutradara pertunjukan ini. 

Teater Pilgrim #2 nantinya akan melibatkan 10 pelaku pementasan.

Produser Kober, Alexander GB menjelaskan, Pilgrim merupakan seni teater yang berfokus pada perjalanan spiritual, menceritakan tentang kisah sekumpulan orang yang berusaha menempuh perjalanan untuk bertemu juru selamat atau perjalanan kerinduan sekumpulan orang untuk bertemu sosok yang dirindukan.

"Perjalanan yang didorong oleh kerinduan primordialnya, untuk menyatu dengan sang Maha Indah, dan atau perjalanan untuk mengetahui sangkan paraning dumadi, 'dari mana dan akan kemana' sesungguhnya hidup kita ini?" katanya.

Alexander GB menambahkan, pada tahun 2019, Pilgrim telah tayang perdana dengan di Gedung Teater Tertutup, Taman Budaya Lampung. Secara teknis Pilgrim #1 dan Pilgrim #2 sama, hanya berbeda dari segi penghadiran penampilannya saja.

"Bagi aktor, Pilgrim #2 secara teks dan penampilan lebih ekspresif atau dinamis dibandingkan dengan Pilgrim #1," tambahnya.

Dalam kesempatan ini, Alexander GB berharap, pertunjukan ini semoga bisa menjadi oase bagi semua untuk melihat (merenungkan) kembali hidup masing-masing. 

"Semoga pertunjukan ini bisa menjadi oase bagi kita semua untuk kembali merenungkan, melihat kembali hidup kita masing-masing. Bahwa ada kenyataan atau kebutuhan lain yang juga harus kita perhatikan di luar, kenyataan ekonomi, sosial, dan politik," tuturnya.

Ia juga mengajak masyarakat Lampung untuk turut hadir dalam pertunjukan ini, menikmati pertunjukan teater Pilgrim #2.

"Bagi masyarakat Lampung silahkan hadir, sehingga kita dapat berjumpa, merawat silaturahmi dengan diri kita masing-masing, dan sekaligus merawat ranah kultural kita bersama-sama". (is)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama