Mubazir, Kapal Keruk Senilai 34 Miliar Tak Bisa Digunakan oleh Petambak Udang Dipasena

Mubazir, Kapal Keruk Senilai 34 Miliar Tak Bisa Digunakan oleh Petambak Udang Dipasena


Tulangbawang (Forum) - Keberadaan Kapal Keruk (dredger) senilai Rp34 miliar yang berasal dari bantuan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk petambak udang di Dipasena, Kecamatan Rawajitu Timur, Kabupaten Tulangbawang, tak bisa digunakan sama sekali.

Sejak bantuan diberikan pada 15 November 2021 lalu, kapal canggih buatan Amerika ini lebih banyak mangkrak dan tidak bisa digunakan.

Pengoperasian kapal keruk ini hanya digunakan sekali saat melakukan penyedotan lumpur sedimentasi pada areal drainase air masuk (DAM) dan saluran pasok pertambakan Dipasena, hanya 100 meter (HM).

Baca Juga: ABK Kapal KM Bahtera Al Barokah Hilang di Perairan Pulau Mundu

Setelahnya, kapal keruk ini lebih banyak sandar di sekitar perairan Dipasena dan terkesan mubazir.

Manager Koperasi Bumi Dipasena (KPBD) Arizal, menjelaskan jika dredger bantuan KKP tersebut bermasalah. 

Hal ini karena, secara teknis ternyata hasil kerja alat tidak sebanding dengan biaya operasional yang dikeluarkan.

Selain itu, ternyata ada kerusakaan pada sistem mekanik hampir satu tahun ini. Sementara, teknisi dari penyedia alat tak pernah datang untuk memperbaiki.

Arizal juga mengaku sudah melaporkan masalah ini kepada Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Kabupaten dan Provinsi Lampung hingga KKP RI di Jakarta.

"Kami tidak menggunakannya lagi sebab lumpur hasil sedotan dredger hanya maksimal 20% saja. Sementara biaya operasional yang harus kami keluarkan cukup besar, sekitar Rp4 juta. Kalau menggunakan eksavator hanya Rp600 ribu. Jadi tidak efektif dan tidak ekonomis, masalah lainnya ada kerusakan teknis mekanik pada alat," kata Arizal.

Ditempat terpisah Ketua P3UWL Suratman, mengatakan masalah alat berat dredger bantuan KKP sudah lama disampaikan kepada pihak pemerintah dan kepada perusahaan penyedia alat. Tujuannya agar segera ada keputusan cepat dan tepat.

"Kami berharap kalau bisa tipe alatnya diganti yang cocok dengan lingkungan pertambakan Dipasena. Kami butuhkan tipe dredger yang bisa membongkar dan menyedot lumpur sedementasi lebih banyak dari pada air, atau alat tersebut ditukar dengan bantuan beberapa unit eksavator saja boleh juga," ujar Suratman. (FTb-12)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama