Makmur, Ekosistem Pertanian untuk Kesejahteraan Petani Indonesia

Makmur, Ekosistem Pertanian untuk Kesejahteraan Petani Indonesia


Makmur sebagai sebuah program terobosan PT Pupuk Indonesia menjadi solusi efektif untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian sekaligus kesejahteraan petani.


Sejak pagi, Supadman bersama istrinya sudah berada di kebun singkong miliknya yang tak lama lagi akan siap panen. Sesekali ia terlihat menyiangi gulma.

Kebun singkong seluas satu hektar yang tumbuh subur itu menjadi satu-satunya sumber mata pencaharian bagi keluarganya termasuk untuk menyekolahkan dua anaknya.

Warga Desa Lempuyang Bandar, Kecamatan Way Pengubuan, Lampung Tengah ini mengaku penghasilan yang ia peroleh dari kebun singkong kini sudah jauh lebih baik dibanding sebelumnya.

“Sekarang sudah bisa lebih tenang. Hasil dari kebun singkong ini bisa saya andalkan untuk menghidupi keluarga, apalagi anak saya yang paling tua sebentar lagi akan kuliah,” katanya optimis.

Rata-rata tiap kali panen, Supadman bisa memperoleh antara 30 – 35 ton dari satu hektar lahan singkongnya. Kian membaiknya produktivitas perkebunan singkong yang dimiliki oleh Supadman tidak terlepas dari keikutsertaannya dalam Program Makmur yang diinisiasi oleh PT Pupuk Indonesia.

Di program ini, Supadman bukan hanya mendapat pendampingan sejak dari memulai tanam, tapi juga memperoleh kepastian pupuk, akses permodalan hingga kepastian soal harga singkong yang ia panen.

Ia mengakui Program Makmur dirasa amat membantu para petani singkong khususnya yang ada di Lampung dalam hal peningkatan kesejahteraan.

“Banyak untungnya ikut Makmur ini. Saya dibantu modal, pupuk, asuransi sampai harga jual singkong saya pun dijamin,” aku Supadman.

Keberpihakan terhadap kesejahteraan petani singkong di Lampung menjadi perhatian serius, terlebih Provinsi Lampung adalah penghasil singkong terbesar di Indonesia, dengan rata-rata kemampuan produksi hingga 6 juta ton per tahun, dengan total luas lahan budidaya yang mencapai 366.830 hektar.

Karenanya, Program Makmur yang dikenalkan PT Pupuk Indonesia menjadi sebuah semangat baru bagi para petani singkong yang ada di Lampung untuk kian meningkatkan produktivitas hasil pertaniannya.

Terintegrasinya Ekosistem Pertanian di Program Makmur


Makmur, Ekosistem Pertanian untuk Kesejahteraan Petani Indonesia
Menteri BUMN Erick Thohir meluncurkan Program Makmur. Foto: Pupuk Indonesia


Meski terbilang baru, Program Makmur yang diluncurkan pada Agustus 2021 lalu oleh Menteri BUMN Erick Thohir ini sudah berhasil memberikan perubahan secara signifikan bagi petani baik dalam hal produktivitas hasil pertanian maupun kesejahteraan petani.

Program yang digagas oleh PT Pupuk Indonesia ini menjadi sebuah solusi bagi para petani yang ada di seluruh wilayah Indonesia.

Menteri BUMN Erick Thohir menyebut Program Makmur menjadi sebuah ekosistem baru yang memberikan banyak manfaat bagi para petani di Indonesia. Karena, dalam program ini, petani terhubung langsung dengan banyak pihak mulai dari lembaga keuangan, asuransi, pemerintah daerah, teknologi pertanian, jaminan ketersediaan pupuk hingga kepastian harga jual hasil panen.

“Melalui ekosistem yang ada dalam Program Makmur ini, petani mendapat pendampingan sejak dari mulai menanam, perawatan, penanganan pasca panen, asuransi hingga kepastian harga jual hasil panen sudah terjalin secara efektif, tujuannya agar petani bisa sejahtera yang secara otomatis pula berdampak pada produktivitas hasil pertanian,” terang Erick Thohir ketika melakukan kunjungan ke Lampung dalam rangka penerapan Program Makmur di Lampung Selatan, Oktober 2021 lalu.

Seperti diketahui, Program Makmur yang dulunya dikenal dengan Agrosolution yang sudah dirintis sejak tahun 2020 lalu ini menjadi terobosan penting yang dilakukan PT Pupuk Indonesia sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan petani dan mewujudkan ketahanan pangan nasional dengan terus mendampingi para petani dalam melakukan budidaya pertanian melalui dukungan teknologi.

Senior Project Manager (SPM) Program Makmur Pupuk Indonesia, Supriyoto, menjelaskan bahwa Program Makmur adalah bagian dari transformasi bisnis yang dilakukan oleh PT Pupuk Indonesia agar bisa lebih dekat ke petani.

“Banyak manfaat yang ditawarkan di Program Makmur ini, seperti peningkatan produktivitas pertanian, peningkatan keuntungan petani serta melakukan pendampingan kepada petani dalam hal mengaplikasikan praktik pertanian yang lebih unggul untuk meningkatkan hasil panen,” jelas Supriyoto.

Tak hanya itu saja, petani juga memperoleh jaminan dan akses permodalan, perlindungan terhadap resiko pertanian hingga keberadaan offtaker yang memberikan kepastian pasar terhadap hasil panen para petani.

“Program ini merupakan hasil kolaborasi dari banyak stakeholder yang akan menjamin petani. Ada, perbankan, produsen pupuk, petugas PPL, penyedia agroinput, pemerintah daerah, dan offtaker yang akan membeli hasil panen dan asuransi, sehingga benar-benar membentuk sebuah ekosistem pertanian yang saling terintegrasi satu sama lainnya,” terang Supriyoto.

Keberhasilan Program Makmur


Makmur, Ekosistem Pertanian untuk Kesejahteraan Petani Indonesia
Menteri BUMN Erick Thohir melakukan kunjungan ke Lampung Selatan untuk meninjau penerapan Program Makmur, Oktober 2021 lalu. Foto: Pupuk Indonesia


Sampai sejauh ini, indikator dari program Makmur juga kian positif khususnya dalam hal peningkatan produktivitas hasil pertanian mulai dari padi, jagung maupun singkong dengan rata-rata peningkatan hingga 40 persen.

Demikian halnya dengan para petani yang bisa meningkatkan pendapatan keuntungan bahkan hingga 50 persen dari sebelumnya.

Dengan semakin baiknya pendapatan yang diperoleh petani, maka daya beli terhadap produk pertanian pun kian baik, termasuk untuk memenuhi kebutuhan pupuk yang tak lagi mengandalkan pupuk subsidi.

“Salah satu tujuan dari Program Makmur ini memang untuk memaksimalkan pendapatan dan kesejahteraan petani agar bisa memaksimalkan pemanfaatan pupuk non subsidi,” terangnya lagi.

Sampai sejauh ini, Program Makmur telah diimplementasikan di hampir seluruh wilayah di Indonesia yang menjadi sentra-sentra pertanian. Target capaian program ini pada tahun 2022 adalah peningkatan total luasan tanam hingga 250 ribu hektar dengan target daya serap pupuk non subsidi hingga 125 ribu ton. 

Sedangkan target di tahun 2024 adalah, penambahan total luas tanam program untuk berbagai jenis komoditas pangan di total luas areal tanam sebanyak 4 juta hektar dengan kepesertaan hingga 4 juta petani.

Makmur, Ekosistem Pertanian untuk Kesejahteraan Petani Indonesia
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga ketika memulai kawasan pengembangan Program Makmur terhadap petani singkong di Lampung Tengah, September 2021. Foto: Pupuk Indonesia

Baca Juga: Standardisasi Pupuk dan Sinergi Stakeholder Wujudkan Lampung sebagai Lumbung Pangan Nasional

Di Lampung, Program Makmur didukung penuh oleh PT Pupuk Sriwidjaja sebagai project leader serta pihak perbankan sebagai penyalur pinjaman permodalan, PT Asuransi Jasa Indonesia sebagai pemberi jaminan asuransi pertanian dan PT RNI serta PT MDN sebagai offtaker.

Direktur Utama PT Pusri Palembang Tri Wahyudi Saleh menjelaskan keberhasilan Program Makmur sudah dirasakan oleh banyak petani di Lampung yang berhasil meningkatkan penghasilan petani dari peningkatan produktivitas hasil pertaniannya.

“Ini sebuah ekosistem pertanian besar yang saling berkolaborasi dan saling melengkapi, tujuannya adalah untuk kesejahteraan petani,” kata Tri Wahyudi Saleh.

Penerapan Program Makmur di Lampung juga mendapat apresiasi dari banyak pihak, salah satunya adalah Bupati Lampung Tengah, Musa Ahmad yang merasa amat terbantu dengan keberadaan Program Makmur ini di Lampung Tengah.

“Kami bersyukur sekali program ini bisa diterapkan di Lampung Tengah. Apalagi, Lampung Tengah ini merupakan produsen singkong terbesar di Lampung dan Indonesia. Dengan Program Makmur ini, saya yakin kesejahteraan para petani bisa semakin meningkat,” kata Musa Ahmad.

Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah juga akan berupaya mendukung program ini sepenuhnya agar produktivitas dan penghasilan petani singkong bisa meningkat. (Abitya Akbarsyah)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama