Prof. Sunyono Terpilih sebagai Dekan FKIP, Ini Rekam Jejaknya

 

Bandar Lampung (Forum) - Prof. Sunyono terpilih sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung periode 2022-2026, gantikan M. Basri yang terjerat kasus suap penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri.

Pemilihan itu dilakukan di Gedung Dekanat FKIP Unila pada Selasa (13/9) dengan diikuti sebanyak 25 anggota Senat.

Prof. Sunyono merupakan lulusan Sarjana (S1) Pendidikan Kimia, FKIP Unila yang lulus pada tahun 1989 dan diangkat menjadi dosen di jurusan Kimia pada tahun 1991.

"Kemudian saya melanjutkan studi S2 di Universitas Gajah Mada dengan mengambil studi kimia fisik dan lulus pada tahun 1997," katanya, Selasa (13/9).

Usai lulus S2, lanjut Sunyono, ia terpilih menjadi Ketua Program Pendidikan Kimia Unila (S1) Unila sampai dengan tahun 2002.

Lalu pada tahun 2002-2006, Prof. Sunyono diangkat menjadi anggota tim kerja Pembantu Rektor III Unila. 

Saat itu jabatan Pembantu Rektor lll ditempati oleh Muhammad Toha.

"Kemudian saya kembali ke fakultas sebagai tim pengelola PLTG dan pada tahun 2010 saya berangkat S3 di Universitas Surabaya mengambil jurusan sains dan lulus pada tahun 2014," jelasnya.

Kemudian pada tahun 2014-2019 ia berada di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai tim konsorium.

"Saya membantu kementerian sebagai tim konsorsium yaitu tim pengembang PLTG pendidikan diklat profesi guru sampai tahun 2017," imbuhnya.

Selanjutnya pada tahun 2017 dirinya diajak oleh Kemendikbud menjadi tim pengembang profesi guru pra jabatan di Kemenristekdikti sampai tahun 2019.

Namun, pada tahun 2019 ia mengundurkan diri karena pada Oktober ia diangkat sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerja Sama sehingga ia tidak bisa fokus di kementerian.

Lalu pada 2022, ia menjadi anggota duta Kampus Merdeka sebagai tim elevator siaga.

"Saya juga sebagai anggota duta kampus merdeka yang ketuanya adalah, Pak Yanuar Dwi Prastyo dari UBL dan saya juga sebagai tim evalator siaga untuk saat ini". (FB-07)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama