Menebak Agenda Puan di Lampung

Menebak Agenda Puan di Lampung


Buat PDIP, Lampung tak bisa dianggap sebelah mata. Perolehan suara partai ini dari pemilu ke pemilu terus menunjukkan trend yang positif, dan itu potensial bagi PDIP termasuk juga Puan Maharani.

Berkemeja hitam dengan celana panjang berwarna senada, Puan Maharani langsung disambut oleh Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi; Ketua DPD PDIP Lampung, Sudin dan sejumlah pejabat pemerintahan maupun pengurus PDIP Lampung.

Ia tampak sumringah, sesekali terlihat berbincang dengan Gubernur Arinal. Wajah Puan, sesekali terlihat menyunggingkan senyum khasnya.

Meski kedatangan Puan Maharani ke Lampung tak terdengar 'riuh', namun kunjungan kerja selama dua hari di Lampung, tak bisa dianggap remeh.

Selain agenda dalam kapasitasnya sebagai Ketua DPR RI, Puan Maharani juga melakukan konsolidasi di jajaran pengurus PDIP Lampung.

Pertama kali, ia bertolak menuju ke Lampung Tengah untuk meninjau industri nanas olahan PT. Great Giant Pineapple Co (GGPC), setelah itu memanen nanas hingga pelepasan ekspor nanas.

Setelah itu, menuju ke Tulangbawang untuk berdialog dengan para petani, nelayan, pembudidaya ikan serta kalangan disabilitas sosial sekaligus memberikan bantuan, dan dilanjutkan dengan penanaman singkong di Dusun Rengas Cendung.

Puan Maharani juga diagendakan ke Gedung Adora di Kabupaten Pesawaran untuk berdialog dengan pembudidaya ikan dan penyerahan bantuan.

Ia juga akan membuka Festival UMKM dan Bazar di PKOR Wayhalim, Bandar Lampung dan mengunjungi Kabupaten Lampung Selatan.

Itu sederet agendanya dalam kapasitasnya sebagai Ketua DPR RI. Sedangkan, sebagai Ketua PDIP, penerus trah Soekarno ini melakukan konsolidasi internal bersama para fungsionaris serta kader PDI Perjuangan Lampung di Kantor DPD PDI Perjuangan Lampung.

Baca Juga: Puan Maharani Kunjung Kerja ke Lampung

Puan Tegur Keras Kader Loncat Partai

Dalam konsolidasi di internal partai itu, Puan Maharani menegur keras, kader partai di Lampung yang loncat ke partai lain.

Semua mahfum, teguran ini mengarah pada Herman HN yang kini menjadi Ketua DPW Partai Nasdem Lampung, sementara sang istri yang juga Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana adalah pengurus PDIP.

Wajarlah Puan marah. Ia tak terima partainya cuma dijadikan batu loncatan apalagi untuk memuluskan kepentingan.

"Saya ini selalu ngikutin Lampung 20 tahun!," tegas Puan.

Kondisi ini, dianggap Puan tidak sehat untuk kelangsungan partai, apalagi menjelang pemilu dan pilpres.

Terlebih, Puan Maharani hampir pasti bakal menjadi calon presiden yang bakal diusung oleh PDIP melalui 'hak veto' Megawati.

Meski banyak kalangan yang menilai, nilai jual Puan Maharani sebagai calon presiden kurang laku.

Pada beberapa survey calon presiden potensial, nama Puan Maharani bahkan kurang mendapat sambutan.

Padahal, 'investasi citra' yang dibangun Puan melalui jargon Kepak Sayap Kebhinekaan sudah dilakukan sejak lama, namun elektabilitasnya tak kunjung terangkat.

Ribuan baliho yang menyasar di seluruh wilayah Indonesia dengan tagline Kepak Sayap Kebhinekaan ditambah pose Puan Maharani kurang berhasil mengena dan mengenalkan Puan di mata publik, sebaliknya justru mendapat reaksi negatif.

Baca Juga: Kunjungi GGPC, Puan Maharani Ingatkan Perusahaan Jaga Keharmonisan

Kalah Jauh Dibanding Ganjar

Menebak Agenda Puan di Lampung

Nilai Puan Maharani bahkan belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan 'anak buahnya' sendiri, Ganjar Pranowo yang di Lampung bahkan sudah memiliki basis militan dengan jaringan massa yang solid.

Jadi, wajarlah jika kunjungan kerja Puan Maharani ke Lampung punya nilai strategis tak hanya untuk PDIP tapi untuk memuluskan jalannya pada Pilpres 2024, entah sebagai capres maupun cawapres.

Setidaknya, Puan harus berusaha mendobrak elektabilitas Ganjar di Lampung sekaligus mendongkrak namanya melalui berbagai agenda dalam kapasitasnya sebagai Ketua DPR RI yang berkenaan dengan hajat orang banyak.

Kemampuan Puan dalam Meningkatkan Tingkat Keterpilihan

Sebenarnya, Puan Maharani memiliki kapabilitas yang mumpuni dalam hal membangkitkan semangat fungsionaris partai dalam hal tingkat keterpilihan baik partai maupun kader yang mencalonkan diri dalam pilkada.

Ini terbukti kala Puan berhasil membakar semangat kader ketika pilkada Jawa Tengah di tahun 2018 yang menghantarkan kembali Ganjar Pranowo sebagai gubernur untuk kedua kalinya.

Kala itu, sebagai petahana Ganjar berhadapan dengan pasangan Sudirman Said - Ida Fauziyah (Menteri Tenaga Kerja saat ini) yang punya basis kuat.

Bahkan, pilkada Jateng saat itu menjadi pilkada paling menentukan menjelang pilpres 2019, karena kebetulan Sudirman Said dan Ida Fauziyah diusung oleh Partai Gerindra yang dulu adalah seteru PDIP.

Namun, sayangnya menjelang Pilpres 2024, Puan Maharani seolah harus bekerja keras sendiri, mengangkat namanya bahkan untuk sekedar untuk meraih tingkat elektabilitas.

Kerja kerasnya bahkan belum terlihat, sementara pilpres semakin di depan mata.

Keterkaitan Lampung untuk Puan Maharani dan PDIP

Akan halnya di Lampung, bagi PDIP maupun Puan Maharani, tak bisa dilepaskan begitu saja.

Lampung punya nilai historis yang cukup tinggi baik bagi keberlangsungan PDIP maupun bagi Puan Maharani secara pribadi.

Lampung sebagai Lumbung Suara PDIP

Bagi partai, Lampung selalu menunjukkan trend peningkatan raihan suara yang amat signifikan dalam tiap pemilu.

Pada pemilu tahun 2019 lalu misalnya, PDIP berhasil meraih suara terbanyak di Lampung dengan perolehan suara hingga 887.416 suara.

Demikian pula, pada tiap musim pilkada di Lampung, calon yang diusung oleh PDIP hampir semuanya berhasil.

Besarnya suara PDIP di Lampung ini juga sangat potensial untuk memuluskan langkah Puan Maharani yang hendak maju menjadi calon presiden.

Ikatan Emosional Lampung bagi Puan Maharani

Secara historis, Lampung khususnya Pulau Pisang di Kabupaten Pesisir Barat punya ikatan emosional tersendiri bagi Puan Maharani.

Pasalnya, almarhum Taufik Kiemas berasal dari Pulau Pisang, itu pula yang menjadi dasar penamaan bandara di Pesisir Barat.

Puan Maharani dan keluarganya bahkan kerap mengunjungi Pesisir Barat untuk menyambangi keluarga besar ayahnya di Pulau Pisang.

Jadi, dalam dua hari berkunjung dan beragenda di Lampung, Puan Maharani memang harus bisa memanfaatkan momen, khususnya dalam kaitan Pilpres 2024 yang semakin dekat.  

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama